tak ada yang benar-benar gelap
selain malam yang menggerayangi wajahmu
meruapkan aroma kembang kenanga
lalu hujan muncul di celah pagar
dengan percik sederhana
oi, di mana segala muasal
musim ketiga datang tanpa ihwal
mencatat puisi tak terucap
bukan karena bibir telah terkatup
tapi tersebab kau anyam kata
agar lekas kukenang seluruh cemas
dan kau biarkan rindu seperti embun
menutup kaca jendela
*2008
17.10.08
Share This To :
Related Posts
Loading..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment