di stasiun balapan
kereta yang datang satu satu
seperti udara yang kau hirup
melewati rel sampai ke paruparu:
stasiun pemberhentian sementara
sambil menanti keberankatan selanjutnya
mencitakan jarak
menuju arah entah
besibesi pasi
juga temboktembok pucat
diamdiam ada yang khawatir
dengan alamat di tangan
mungkin aku
tentang kereta yang tak juga
datang
solo, 2005
____________________________
dimuat HU Surabaya Pos, 17 April 2005
25.10.07
Share This To :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment