14.10.06
0 komentar

puisi = Seseorang Menunggu Kekasihnya

Seseorang Menunggu Kekasihnya

ia datang satu jam lalu
bermaskud mengetuk pintu
sehabis peta di tangan
membawanya ke lorong tua
tak ada jejak di sana
kecuali jaring laba-laba
yang diambil
ditenunnya jadi selimut
namun tetap saja ia rasa dingin
itu bukan selimut sebenarnya

kemudian, diraihnya gagang pintu
yang melampaui abad-abad
; setengahnya pun mulai berkarat
ya, ia pasti sedang punya janji
dengan seseorang dari masa silam
yang pernah ia sulam
dengan pena
warna merah jambu tinta

oh, sungguhkah ia tak rasa mimpi
seperti gairah yang tak lekas musnah
sepuluh purnama hanya menghitung jam
merapal doa-doa penantian dan keselamatan
sampai saatnya tiba
janji kekasih tak kenal letih


*2006

0 komentar:

 
Toggle Footer
Top