nung, kau lihat dari balik pintu
rumahmu yang menatap senja
dua ayam jantan bersabung di hari murung
menerjemahkan kemenangan dan kekalahan
kemenangan hanya semacam persitiwa kecil
yang akan terus dikenang seperti kekalahan
nung, di suatu waktu yang tak lebih kaku dari tulang rusukmu
kekalahan menjadi lebih nikmat. seperti rasa kopi yang pekat.
dan di waktu yang lain,
tangan-tangan batu sekeras kepalamu.
memutar kisah yang salah. sejarah pun berbelok arah
: yang membangun harus bisa menghancurkan
yang mengenang harus bisa melupakan
pada seribu angin, kau usir musim
pada seribu cuaca, kau titip rencana
pada seribu pagi, kau tumbuk hati
pada seribu malam, kau mimpi lebam
nung, kini tak ada lagi ruang ragu
di sempit kamarmu
tersebab kau terlanjur percaya
di balik muslihat angka
tersebab kalimat telah gugur
di malam lamur
September, 2008
15.9.08
Share This To :
Related Posts
Kehidupan
01 March 2013fahmi amrulloh0NUNG (15)
24 April 2010fahmi amrulloh1NUNG ( 11 )
09 December 2008fahmi amrulloh10NUNG ( 7 )
17 October 2008fahmi amrulloh9
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 komentar:
dalam baget puisinya
NUG siapa toch??
"entah resah seperti apa yang nusuk usai menjejak di nung mu"
kawan, boleh lah kau apresiais sajak2 ku...
SALAM HANGAT
ROZI KEMBARA
bro chatboxnya error ya??
Post a Comment