15.9.08
3 komentar

NUNG

nung, kau lihat dari balik pintu
rumahmu yang menatap senja
dua ayam jantan bersabung di hari murung
menerjemahkan kemenangan dan kekalahan
kemenangan hanya semacam persitiwa kecil
yang akan terus dikenang seperti kekalahan

nung, di suatu waktu yang tak lebih kaku dari tulang rusukmu
kekalahan menjadi lebih nikmat. seperti rasa kopi yang pekat.
dan di waktu yang lain,
tangan-tangan batu sekeras kepalamu.
memutar kisah yang salah. sejarah pun berbelok arah
: yang membangun harus bisa menghancurkan
yang mengenang harus bisa melupakan


pada seribu angin, kau usir musim
pada seribu cuaca, kau titip rencana
pada seribu pagi, kau tumbuk hati
pada seribu malam, kau mimpi lebam

nung, kini tak ada lagi ruang ragu
di sempit kamarmu
tersebab kau terlanjur percaya
di balik muslihat angka
tersebab kalimat telah gugur
di malam lamur

September, 2008

3 komentar:

Azwar said...

dalam baget puisinya :) NUG siapa toch??

Anonymous said...

"entah resah seperti apa yang nusuk usai menjejak di nung mu"
kawan, boleh lah kau apresiais sajak2 ku...

SALAM HANGAT

ROZI KEMBARA

Fitriansyah said...

bro chatboxnya error ya??

 
Toggle Footer
Top